Mahalnya Harga Tiket Pesawat Bikin Kunjungan Wisatawan Mancanegara Asal China ke Indonesia Merosot

Jumlah wisatawan mancanegara asal China yang berkunjung ke Indonesia kian menurun seiring berjalannya waktu. Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS) adapun di 2019 jumlah wisman China pada semester I 2019 tercatat sebanyak 1,04 juta kunjungan. Sementara untuk target di tahun ini, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) hanya menargetkan sebanyak 235.000 kunjungan saja.
Turunnya jumlah kunjungan dikarenakan adanya kebijakan di China yang mengimbau masyarakatnya untuk berwisata di dalam negeri. Selain itu terdapat pula hal hal lain seperti mahalnya tiket penerbangan. Adanya hal tersebut, Menparekraf Sandiaga Uno akan melakukan sejumlah upaya untuk kembali meningkatkan kunjungan wisman China. Diketahui, China sempat menjadi negara yang berkontribusi besar terhadap pariwisata Indonesia .
Hasil Survei Pilpres 2024 Litbang Kompas dan 4 Survei Lainnya, Siapa Kuasai Jateng, Jabar dan Jatim? Survei Capres Versi Litbang Kompas Hari Ini, Ganjar Unggul di Jateng Prabowo Jatim dan Jabar, Anies? Mahalnya Harga Tiket Pesawat Bikin Kunjungan Wisatawan Mancanegara Asal China ke Indonesia Merosot
Pemungutan Suara Pilpres 2024 Tinggal Hitungan Hari, Cek Survei Capres Terkuat Versi 3 Lembaga Asing Hasil Survei Terbaru Capres Terkuat di 3 Provinsi Utama di Pilpres 2024, Jumlah DPT Hampir 50 Persen Partai dan Capres Terkuat Versi Polling Capres 2024, Cek Hasil Survei Elektabilitas Capres Terbaru
Bu Kades Ngamuk Ayam Rp4,5 Juta Dicuri, Mbah Suyatno Tempuh Jalur Hukum: Diberi Rp1 M Pun Tak Kuakui Halaman 4 "Target 235 ribu wisman China kelihatannya akan tercapai. Namun kita mengantisipasi rendahnya recovery dari pasar China karena ada internal isu yang dipantau mengenai regulasi, mahalnya tiket, minimnya interkoneksi," papar Sandi di Kantor Kemenparekraf, Senin malam (8/8/2023). Upaya yang dilakukan Kemenparekraf yakni mengoptimalkan pasar di kota kota besar China.
Seperti Guangzhou, Shanghai, hingga Beijing. Menurut Sandi, di kota kota tersebut potensi pasarnya sangat besar. Sejalan dengan hal tersebut, destinasi pariwisata di Indonesia harus di dorong menuju pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan. "Kita harus berupaya dengan beragam pendekatan. Ini sangat penting. Karena peluang China luar biasa," ungkap Sandi.
"Strategi pasar China adalah wisata berkualitas dan berkelanjutan. Seperti pasar shanghai Beijing dan Guangzhou. Itu fokus kita," pungkasnya.