Pemerintah Maksimalkan Hilirisasi untuk Keluar dari Jebakan Negara Berpendapatan Menengah
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan pemerintah menempuh berbagai upaya agar Indonesia mampu keluar dari middle income trap. Menurutnya, pemerintah telah melakukan pembangunan infrastruktur, kapasitas SDM, riset inovasi dan pengembangan bisnis, transformasi kebijakan dan regulasi, tata kelola data dan pengamanannya, hingga peningkatan investasi dan sumber pembiayaan. Pilar transformasi ekonomi itu menjadi pendukung utama untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045 seperti yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2024 2045.
“Untuk mewujudkannya kita harus melakukan transformasi yaitu lompatan lompatan besar, yang hanya bisa kita raih apabila kita berani, bertekad, dan berusaha keras,” kata Airlangga dalam agenda Ide Rising Indonesia di Jakarta, Kamis (20/7/2023). Menko Airlangga mengatakan sasaran pada tahun 2045 yaitu berupa PDB Nominal sebesar 9,8 triliun dolar AS, menempati posisi sebagai salah satu dari lima besar negara dengan PDB terbesar di dunia. Pemerintah menargetkan Gross National Income per kapita sebesar 30,300 dolar AS, porsi penduduk middle income sebanyak 80 persen, kontribusi industri manufaktur pada PDB mencapai 28 persen, serta penyerapan tenaga kerja sebesar 25,2 persen.
Pemerintah Dorong Hilirisasi Silika untuk Pengembangan Industri Semikonduktor Ibunda Hasan Busri Pelaku Carok Maut di Madura Masih Syok, Anaknya yang Pendiam Tewaskan 4 Orang Rugikan Negara dan Ganggu Hilirisasi, Pengusaha Minta Pemerintah Tegas soal Pelabuhan Tikus
Perjuangan Pelaku Carok Madura Hidupi Keluarga, Jalani 2 Profesi Sekaligus, Jadi TKI di Malaysia Ratapan Istri Pelaku Carok Madura 2 Vs 4, Tak Benci Suami Meski Membunuh, 'Insha Allah Tetap Setia' Pekan Carok Maut di Madura, Ibunda Hasan Busri Masih Syok: Anaknya yang Pendiam Tewaskan 4 Orang
Bu Kades Ngamuk Ayam Rp4,5 Juta Dicuri, Mbah Suyatno Tempuh Jalur Hukum: Diberi Rp1 M Pun Tak Kuakui Halaman 4 Disamping itu, Indonesia juga memiliki keunggulan pada sumber daya alam yang melimpah seperti cadangan mineral yang sangat besar. Pemerintah telah berkomitmen untuk meningkatkan hilirisasi komoditas unggulan agar daya saing komoditas domestik dapat terus berkembang.
Ke depannya, Pemerintah akan terus berupaya memperluas cakupan dan memperdalam proses hilirisasi tersebut hingga produk produk yang dapat memenuhi kebutuhan industri dan rumah tangga domestik maupun global. “Pemerintah juga menggencarkan pembangunan infrastruktur yang dirancang secara kompreshensif melalui berbagai Program dan Proyek Strategis Nasional di seluruh wilayah Indonesia yang hingga kini telah mencapai 156 Proyek Strategis Nasional dalam 8 tahun terakhir dengan investasi mencapai Rp1.080,2 triliun,” tegas Menko Airlangga. Potensi unggul yang dapat dimanfaatkan Indonesia untuk mewujudkan tujuan tersebut dengan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di mana jumlah angkatan kerja pada tahun 2022 mencapai 68,63 persen dari jumlah populasi 274,9 juta jiwa.
Pemerintah mengoptimalkan pemanfaatan peluang bonus demografi dengan menyiapkan generasi muda sebagai digital native agar mampu berdaya saing dan relevan, sesuai dengan kebutuhan industri serta mampu menciptakan lapangan pekerjaan. Upaya peningkatan kualitas SDM tersebut telah direalisasikan Pemerintah diantaranya melalui Program Kartu Prakerja yang sejak tahun 2020 telah memberikan manfaat pelatihan kepada 17,7 juta peserta. Pemerintah mendorong keterlibatan stakeholders untuk dapat berperan aktif dalam mewujudkan pembangunan menuju Indonesia Emas 2045 dengan menjaga stabilitas bangsa, mendukung hilirisasi industri, menerapkan teknologi digital, berpartisipasi meningkatkan kapasitas SDM, dan mempersiapkan diri memenuhi SDM critical dan high skilled.